Sabtu, 06 Mei 2017

AII: Pengalaman


Bicara tentang pengalaman, sebenarnya begitu banyak pengalaman yang bisa diceritakan apalagi berbicara pengalaman ketika mondok itu banyak sekali pengalaman yang didapat, baik itu pengalaman yang manis maupun pahit semuanya terkumpul menjadi satu. Karena bisa dibayangkan begitu mungilnya saya bersama teman teman yang masih berusia dini sekitar 12-13 tahun pada tanggal 25 Juli tahun 2010 kami masuk pondok bersama sama seusia itu kami sudah dituntut untuk jauh dari rumah,  jauh dari orang tua dan dituntut secara mau maupun tidak mau untuk menghadapi hidup serta menata kehidupan sendiri dalam 6 tahun kedepan yang kelak akan melahirkan  sifat kemandirian.  Begitu panjang perjalanan saya bersama teman teman dalam menyelesaikan pendidikan di pondok selama 6 tahun, suka dan duka kita rasakan bersama sama. Manis pahitnya kita rasakan bersama sama.
Sedikit menceritakan tentang pondok Kafila, pondok Kafila terletak di Jalan Raya Bogor KM 22 Ciracas-Jakarta timur,  pondok Kafila ini terletak di pusat keramaian ibukota jakarta, karena letak pondok Kafila ini sangat dekat dengan tempat tempat yang menjadi kunjungan banyak orang dari luar jakarta, seperti sebuah pasar yang besar yang dikenal dengan Pasar Induk Kramat Jati yang konon katanya menjadi pasar tradisional terbesar di asia tenggara, kafila juga dekat Taman Mini Indonesia Indah (TMII)  yang sudah banyak dikenal oleh orang indonesia, lalu juga dekat dengan Ragunan sebuah kebun binatang yang sangat terkenal di Jakarta, dan masih banyak lagi. Pondok kafila ini baru berdiri menjadi pondok sekitar tahun 2006 dengan angkatan 1 kurang lebih berjumlah 12 orang (kalau tidak salah J ) hingga saat ini 2017 ini sudah melahirkan alumni 5 angkatan. Pondok kafila ini didirikan oleh seseorang yang sekaligus menjadi penyumbang donasi terbesar yang saat ini menjadi pembina yayasan Kafila Thoyyiba (kalau belum ganti J). Beliau adalah Bpk. Ir.  H. Abdullah Mas’ud  (semoga selalu diberikan keberkahan didunia maupun di akherat). Yang berkat bantuan beliau Kafila menjadi pondok pesantren yang berbasis beasiswa full selama 6 tahun dan melahirkan generasi generasi muslim yang berprestasi. Pondok kafila tidak semata mata langsung berdiri menjadi sebuah pondok pesantren melainkan melalui beberapa perjuangan. Kafila dulu bukanlah sebuah pondok ,dulu (entah tahun berapa yang jelas sebelum 2006)  kafila hanyalah tempat tinggal sekaligus tempat didikan orang orang yang putus sekolah. Itu semua karena rasa kepedulian Bpk Abdullah Mas’ud terhadap kurangnya kualitas pendidikan anak anak dari keluarga yang tidak mampu di indonesia, hingga terlahirlah sebuah pesantren yang berbasis beasiswa full selama 6 tahun pada tahun 2006.
 Pada awal masuk,  kami berjumlah 20 orang, 20 orang itu bukan minimnya peminat di pondok kami melainkan 20 rang itu hasil akhir seleksi melalui beberapa seleksi yang akhirnya terkumpulah 20 orang terpilih, yang insyaallah memang dipilih oleh Allah untuk menjalin satu ikatan ukhuwah yang tidak hanya berteman sampai akhir hayat melainkan sampai syurganya kelak kita bersama sama kembali. Amiin. Seiring berjalannya waktu satu persatu sahabat sahabat kami memisahkan diri karena alasan dan tujuan masing masing . Mereka itu ialah Farij, Imam, Vicko, Wildan. Sahabat sahabat kami ini memisahkan diri pada saat jenjang SMP, ya setengah perjalan kami, kami sudah kehilangan 4 sahabat terbaik, baru berjalan 3 tahun mereka sudah memisahkan diri untuk alasan dan tujuan masing masing. Memang sedih ketika melihat sahabat itu tak akan lagi bersama kembali tetapi kami tak boleh terbawa suasana hati karena bagi kami, kami masih mempunyai 16 sahabat terbaik yang harus terjaga kesolidan dan kekompakannya. Lalu ketika kami memasuki jenjang SMA kami dipertemukan dengan 3 sahabat baru kami, yang insyaallah sengaja pilihkan untuk bergabung bersama kami. Mereka ialah Azka, Juma , dan Fauzan. Mereka sama seperti kami yang sekolah SMP nya berasal dari dari mahad atau pesantren yang berbeda beda tetapi kini kita menjadi satu almamater Kafila. Seiring berjalannya waktu ketika setelah menjalani masa SMA 1 tahun tibalah saya merasa kejenuhan serta ketidak betahan , pada tahun ini saya memutuskan untuk mundur dan memisahkan diri dari teman teman karena saya merasa memang tidak bisa mengikuti proses bersama teman teman. Tetapi bukan berarti saya melupakan teman teman hanya saja saya memutuskan untuk pindah sekolah. Akhirnya kenaikan kelas 2 SMA saya memutuskan untuk pindah ke sekolah lain yang masih bernotabene pesantren . Sejak itulah saya tidak tahu perkembangan dari teman teman saya tetapi terkadang saya mendapat berita satu persatu teman telah menamatkan hafalan Qurannya, ketika mendengar itu benar benar ada rasa sangat senang walau ada sedikit kekecewaan karena saya tidak bisa bersama sama berjuang untuk menamatkan hafalan Quran . Tetapi bukan berarti saya berhenti untuk menghafal Quran hanya saja menghafal dengan tempo yang agak lamban.
Sedikit pengalaman yang bisa ceritakan, yaitu pengalaman ketika saya masih awal awal mondok di Kafila, mungkin sekitar sebulan atau 2 bulan. Sebenarnya pengalaman ini pengalaman yang tidak patut di contoh tetapi saya memilih pengalaman ini karena saya merasa pengalaman di pondok yang paling mengenang adalah pengalaman ketika kami masih awal awal di pondok, ketika masih bocah yang baru mondok. Pada saat itu saya bersama sebagian teman teman saya merasa jenuh di pondok dan ingin merasakan hiburan di luar , saya bersama teman teman kalau tidak salah sebut saja Adib, Mushab, Thoha, dan Akmal pada saat itu kami berencana ingin refreshing bermain game online di warnet padahal dalam peraturan pondok pesantren warnet itu dilarang tetapi karena rasa jenuh dan sifat kebocahan kami kami nekat untuk melakukannya. Seperti biasanya, libur mingguan dalam pondok kami ialah hari Jumat, pada hari itu , hari Jumat kami izin keluar tetapi kami menyalahkan perizinan untuk bisa ke warnet . Tibalah kami di warnet dan pada saat itu syukurnya warnet sepi karena anak anak sekolah masih kegiatan KBM. Kami bermain warnet sekitar 3 jam (kalo gak salah). singkat cerita kami selesai dari refreshing kami dan langsung balik pulang ke pondok kami. Selama di perjalanan kami memikirkan alasan dan cara cara agar tidak ketauhan kalau kami baru saja dari warnet, kami mendapat ide untuk beralasan jalan jalan dan membeli jajan di tempat yang jauh. Dengan membeli sepelastik gorengan untuk jaga jaga meyakinkan argumen kami. Akhirnya kami tiba di pesantren dengan membawa sepelastik gorengan. Kami berjalan memisah agar tidak dicurigai pikir kami waktu itu. Kami melewati kantor guru yang letaknya pada saat itu bisa dibilang dekat dengan gerbang. Tetapi ternyata kenyataan tak seperti ekspetasi yang kita khayalkan. Kami sudah memikirkan cara cara yang begitu matang tetapi ternyata tetap saja ketauhan oleh sang kepala bagian asrama ialah Ustad Nur Hamdi, beliau dikenal menyeramkan ketika benar benar marah. Kami dipanggil semua untuk menghadap, lalu kami di tanyai satu persatu, dan yang membuat saya ngakak ketika mengingatnya itu alasan dari setiap kami berbeda beda tak seperti yang direncanakan. Karena pada dasarnya kami memikirkan alasan bohong masing masing apa yang bisa dipercaya . Singkat cerita kami ketauhan karena pada saat itu kami tidak satu alasan dan ketauhan sekali berbohong, akhirnya kami dihukum dari kepala asrama dengan hukuman yang sudah dikenal oleh kalanga santri yaitu hukuman gundul (kalau tidak salah , karena sudah terlalu sering dihukum hihi J). Itulah sedikit pengalaman saya ketika mondok di Kafila.
  Kesan saya terhadap kafila begitu banyak terkesan untuk saya . walau hanya mondok selama 4 tahun di kafila tetapi begitu berasa untuk saya. Kesan saya  terhadap kafila saya merasa sangat senang bisa mempunyai teman teman yang insyaallah Allah pertemukan kembali di syurganya nanti. Amiin. Teman teman yang selalu berlomba dalam kebaikan, teman teman yang selalu itsar(mengalah) untuk temannya sendiri. Pokoknya kesan saya, saya rindu dengan perteman kalian wahai teman teman. Moga moga kalian selalu diistiqomahkan Allah untuk selalu di jalan yang diridhoinya. Amiin.

Sekian coretan yang saya buat mohon maaf jika banyak didapati kesalahan karena saya baru mengerjakannya pada deadline waktu pengumpulan, karena terburu buru mungkin banyak didapati kesalahan. Pesan saya terakhir untuk teman teman ‘See You On Top’ moga sukses dunia dan akherat. Amiin.
Penulis: Abdullah Izzul Islam

kenali lebih jauh

Ngobrol sama kami kuy :)

Barangkali ada hal-hal yang ingin ditanyakan; perihal jodoh mungkin, atau mantan, atau pelajaran, atau pengalaman, atau hutang piutang dan lain sebagainya. Bisa diisi form di sebelah kanan untuk tanya-tanya, atau bila perlu langsung hubungi orangnya lewat sosial media yang sudah ditautkan dalam profil mereka. Kuy menjalin ukhuwah!

Alamat:

Jl. Raya Bogor KM.22 No.22, RT.11/RW.1, Rambutan, Ciracas, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13830

Telepon:

(021) 8400762